Wednesday, April 23, 2014

Masih Rindu

Saya masih rindu rumah dengan segala aktivitasnya dengan segala jajananya dan saya masih rindu kakak saya. saya mendefinisikan kita ini adalah satu orang dalam dua tubuh dan beda kelamin. Kemarin saat saya pulang pada suatu malam saya berkata kepada kakak saya: “kak punya lagu yang tentang pulang-pulang gitu nggak?, aku pengen nulis tentang pulang yang dalem gitu kak, masa nggak punya, pasti punya” dengan nada sedikit memaksa. Kakak saya menjawab: “nggak ada de!” nadanya malas . Percakapan pun berhenti sampai disitu.

Saat ini saya sudah kembali merantau, tidak sengaja saya lihat di media sosial, sesuatu yang rasanya tidak pernah saya tulis.
“Having somewhere to go is home.. Having someone to love is family.. Having both is a blessing.. Happy holiday!”


Ternyata itu tulisan kakak saya, entah walaupun tulisanya sepele saya kok jadi mendadak melankolis. Kata-kata tersebut cenderung sederhana tapi kalo saya mengulang bagaimana saya dirumah kemarin rasa-rasanya kata-kata itu sungguh bermakna. Senang rasanya bisa melihat keluarga baru yaitu keponakan yang sangat lucu, bagaimana ibu saya berusaha merayakan keberadaan saya dirumah, makan mie rebus ala bapak, minum kopi bapak sambil nyelup pake roti, tidur dan menceritakan semuanya pada ibu dan puncak kesenanganya adalah ketika kami bersam-sama menonton televisi, kami  tertawa bersama. Tumben ibu tidak tidur dan kebetulan juga bapak mau nonton acara selain berita. Rumah akan selalu menjadi tempat tujuan dimana didalamnya dapat ditemukan banyak cinta.


No comments:

Post a Comment