Thursday, April 24, 2014

Ketiadaan

Semua menyenangkan sampai pada akhirnya semua saling menyalahkan. Saat masalah datang salah satu kesalahan yang bisa dilakukan adalah mencari pembenaran. Baik dan buruk adalah satu entitas sama yang terangkum dalam dua wujud terpisah. Keburukan memang ada dimana-mana bahnkan didalam kebaikan itu sendiri. Kebaikan juga bertebaran dimana-mana juga didalam kejelekan itu sendiri. "Hidup itu memang menyedihkan dan serius. Kita dibiarkan memasuki dunia yang indah, bertemu satu sama lain disini, saling menyapa dan berkelana bersama untuk sejenak. Lalu, kita saling kehilangan dan lenyap dengan cara yang sama mendadaknya dan sama tidak masuk akalnya seperti ketika kita datang." “Begitu dia berkonsentrasi pada kehidupannya sekarang, pikiran tentang kematian pun memasuki benaknya. Hal yang sama terjadi sebaliknya: hanya dengan membangkitkan perasaan mendalam bahwa suatu hari orang pasti mati, maka dia dapat menghargai betapa senangnya dia bisa hidup. Kamu tidak dapat merasakan hidup tanpa menyadari bahwa kamu nantinya harus mati, pikirnya. Namun, sama mustahilnya bagi kita untuk menyadari bahwa kita harus mati tanpa memikirkan betapa menakjubkannya hidup itu.”




Dunia Sophie, Jostein Gaarder.

Wednesday, April 23, 2014

Masih Rindu

Saya masih rindu rumah dengan segala aktivitasnya dengan segala jajananya dan saya masih rindu kakak saya. saya mendefinisikan kita ini adalah satu orang dalam dua tubuh dan beda kelamin. Kemarin saat saya pulang pada suatu malam saya berkata kepada kakak saya: “kak punya lagu yang tentang pulang-pulang gitu nggak?, aku pengen nulis tentang pulang yang dalem gitu kak, masa nggak punya, pasti punya” dengan nada sedikit memaksa. Kakak saya menjawab: “nggak ada de!” nadanya malas . Percakapan pun berhenti sampai disitu.

Saat ini saya sudah kembali merantau, tidak sengaja saya lihat di media sosial, sesuatu yang rasanya tidak pernah saya tulis.
“Having somewhere to go is home.. Having someone to love is family.. Having both is a blessing.. Happy holiday!”


Ternyata itu tulisan kakak saya, entah walaupun tulisanya sepele saya kok jadi mendadak melankolis. Kata-kata tersebut cenderung sederhana tapi kalo saya mengulang bagaimana saya dirumah kemarin rasa-rasanya kata-kata itu sungguh bermakna. Senang rasanya bisa melihat keluarga baru yaitu keponakan yang sangat lucu, bagaimana ibu saya berusaha merayakan keberadaan saya dirumah, makan mie rebus ala bapak, minum kopi bapak sambil nyelup pake roti, tidur dan menceritakan semuanya pada ibu dan puncak kesenanganya adalah ketika kami bersam-sama menonton televisi, kami  tertawa bersama. Tumben ibu tidak tidur dan kebetulan juga bapak mau nonton acara selain berita. Rumah akan selalu menjadi tempat tujuan dimana didalamnya dapat ditemukan banyak cinta.


Sunday, April 13, 2014

Apa boleh kita menjadi teman?



Kalau kau tidak membenciku berarti kau manusia super dewa
Sengaja aku beri tahu dari awal, pun aku masih bimbang
Siapa yang tidak mau, diberi kasih, disayang-sayang?
Tapi aku yakin saja tidak membiarkan itu berjalan terlalu jauh dibalik keraguanku
Adalah bagian dari menghargai kebaikanmu
Menyenangkan bisa mengenal dirimu dan semua kebaikanmu
Dirimu adalah orang pertama yang mau melihat aku dengan cara yang berbeda
Itu sangat menyenangkan.
Tapi  tidakah ada yang lebih kejam dari membohongi diri sendiri?
Aku tidak mau takabur, masih ada hari esok
Aku tidak pernah mau berpikir bagaimana esok.
Aku ingin mengikuti dimana kebahagiaan
Kita ini sangat ditakdirkan untuk bertemu tetapi belum  jika untuk bersatu
Aku ingin mengenalmu, jauh kedalam sana, menemukan sebagianya diriku
Tapi jangan lupa, kita perlu waktu.
Biarlah niat baik ini tuhan yang catat.
Kita sebagai manusia hanya bisa menjalankan dan merasakan
Dimanakah kebahagian itu akan bermuara.




Salam
Temanmu selamanya
28 desember, Setelah dari Parsley