Bermain
bersam teman hingga larut malam sampai
lupa waktu. Menelusuri tempat –tempat penuh kenangan sambil bercanda saling
mengengejek satu sama lain. Baru saja saya bertemu teman-teman lama yang sudah
tidak pernah bertemu dan baru saja saya mendepatkan teman-teman baru. Banyak
diantara orang-orang yang sudah dekat sekalipun didalamnya masih sering
merasakan banyak persoalan-persoalan yang tidak terselesaikan. Beberapa tidak
ambil pusing, beberapa pura-pura lupa dan lainya menyimpan dihati.
Baru
saja kami bermain jujur-jujuran, sangat tidak disangka banyak sekali informasi
yang terkorek antara satu sama lain. Pada akhirnya kita hanya geleng-geleng
kepala sambil berujar: ” oalaaaah….”, seakan akan kami dibutakan oleh rasa
tidak suka yang tidak beralasan. Lebih sangat disayangkanya lagi adalah ketika
mengetahui bahwa saya mengambil sikap diam dalam melihat masalah rasa “tidak
suka” ini. Bagaimana bisa seseorang saling memendam dan tidak ada orang yang
berusaha untuk menyelesaikan, ah untung ada permainan jujur-jujuran, betapa
leganya.
Selepas
permainan itu entah mengapa saya merasa plong semoga teman-teman yang lainya
juga begitu. Sebenernya saya sering merasa bahwa manusia rajin mengemasi
kenangan-kenanganya, rahasia yang mereka tutupi sedemikan rupa dan beban-beban
yang sesungguhnya hanya membuat hidupnya semakin berat. Banyak dari mereka yang
saling kenal tetapi hati mereka tidak melengkapi, berdekatan tapi saling benci.
Saling akrab lalu tiba-tiba kehilangan kontak dan menjadi seperti tidak kenal.
Namun
saya percaya teman itu seperti rumah, walaupun bercerai berai, walaupun tumbuh
kebencian walaupun banyak kebosanan, pada akhirnya kita akan kembali kedalamnya.
No comments:
Post a Comment