Bukan manusia namanya jika tidak
pernah menyesal. Baru saja saya merasa kesal dengan diri sendiri lantaran baru
saja merasakan makanan enak. saya tau restoran itu meyediakan makanan
berkualitas namun diri saya terlalu pelit untuk meyisihkan uang demi kesenangan. Setelah sekian lama menunda cita-cita itu akhirnya keinginan tersebut tercapai.
Baru saja menyambangi sebuah
restoran ala barat yang menurut saya cukup maksimal dalam mengolah sebuah
daging. Biasanya saya hanya dicekoki visualisasi dari kelezatan-kelezatan yang
ada diluar sana tetapi dalam praktek saya nol besar. Melihat makanan yang
ada dihadapan saya menyerupai dengan apa yang biasanya saya lihat ditelivisi
rasanya sangat menajubkan. Pada awalnya rasa tidak rela untuk mengeluarkan uang
sebanyak itu mucul dengan sangat gagah namun sewaktu apa yang diinginkan selama
sekian lama hadir didepan mata semua kekhawatiran luntur dan rasa senang
mengambil alih suasana hati.
Teringat perkataan socrates
seorang filusuf, pernah mengatakan “ I Know Nothing”. Seharusnya sebaris kata
barusan bisa menjadi alasan bagi siapa saja untuk mencari agar menemukan makna,
arti atau pengalaman berikutnya. Kesenangan itu memang kadang Berbiaya, namun
apalah arti biaya bila membayangkan kebahagian?. Ini
salah satu kebiasaan buruk saya yaitu menunda-nunda kesenangan, Terbuai pada
kesenangan-kesenangan semu jauh disana pada akhirnya sering saya tidak
mendapatkan apa-apa.
Saya iri melihat hidupnya Anthony
Bourdain, hidupnya hanya mencari-cari makanan yang enak di seluruh dunia, Sudah
perut kenyang, Hati senang, pengalaman dan harta bergelimang, lalu apa lagi?