Membayangkanmu membuatku takut untuk mematikan lampu
ku takut yang tersisa hanya rindu
Berpikir tentangmu seperti membuka jendela saat pagi
yang kudapatkan adalah segenggam kehangatan
Maaf pagi bila sering kulewatkan
Berada didekatmu seperti aku bersandar pada langit dan berpijak di udara
hingga aku tak mengerti dimana aku
maaf bila aku hanya berbisik di dasar lautan
serta berteriak dengan suara yang hilang
Harapku gerak angin membawa pesanku
puisi ini bisa dibilang puisi pertama saya yang agak "genah". proses pembuatanya di bantu kakak saya yang udah eneg ngedengerin cerita-cerita saya tentang si dia. makasi mas bom saya jadi jatuh cinta dengan puisi.